Hidup Itu Pilihan
Jumat, 31 Maret 2017
Add Comment
Hidup Itu Pilihan |
Hidup itu pilihan,
Yaa.. Selama saya hidup saya akan dibuat dilema dengan berbagai macam pilihan yang mesti saya pilih pastinya, dimulai dari pilihan kecil sampai pilihan besar yang akan sangat menentukan masa depan di kehidupan saya nantinya..
Bagaimanapun juga pilihan tersebut yang akan saya pertanggung jawabkan nantinya, bukan dipertanggungjawabkan oleh dia ataupun mereka. Meskipun mungkin ada nasehat serta saran dari mereka yaa tetap saja saya saya juga yang bakal menanggung serta bertanggung jawab atas itu semua. Toh hidup saya ya saya yang menjalankan bagaimana kedepannya ya saya yang bakal ngejalanin semuanya.
Suka heran kadang sama orang yang ga tau apa-apa tentang kehidupan yang sedang saya jalanin, ga tau apa-apa saja beban yang saya pikul, ga tau apa-apa tentang masalah di kehidupan saya. Tapi dengan seenaknya beliau nyinyir-nyinyirin hidup saya.Yaa emang sih kita hidup pasti ada aja komentar dari orang lain dan kita ga bisa nolak juga orang lain mau berkomentar apa tentang kehidupan kita..
Tapi sakit hati ga sih kalian kalau apa yang selama ini kalian pilih dan kalian perjuangin seolah-olah buruk saja di mata seseorang yaa kesannya orang tersebut meremehkan dan memandang sebelah mata ke kalian?!
Naah disini saya mau berbagi sedikit cerita mengenai pilihan hidup saya, yaa yang mungkin memang belum tercapai tapi inshaallah saya akan memperjuangkan itu semua, dan pilihan hidup ini juga yang membuat saya sedikit risih dengan cibiran-cibiran yang dilontarkan..
Setelah lulus sekolah SMA SMK SMEA STM atau yang lainnya pasti kalian dihadapkan dengan pilihan ingin lanjut kuliah atau bekerja. Nah saya memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu walaupun sewaktu lulus saya mendapat undangan beasiswa di salah satu kampus di Bandung tapi saya abaikan karena saya pikir pasti ujung-ujungnya ada bayaran juga. Oke saya pilih bekerja terlebih dahulu..
Setelah beberapa kali pindah tempat kerja dari tahun ke tahunnya, saya memutuskan untuk menabung untuk biaya menyambung sekolah atau untuk masuk kuliah. Setelah tabungan saya terkumpul dan saya rasa cukup untuk biaya pendaftaran kuliah saya pun daftar perkuliahan di salah satu kampus yang berada di Cimone Tangerang. Kali ini keputusan saya ingin bekerja sambil kuliah.
Namun setelah di pertengahan jalan saya menemukan berbagai kendala dari segi waktu, biaya, dll. Saya memutuskan untuk mengambil cuti perkuliahan namun saya tetap mempunyai tekad untuk melanjutkan perkuliahan tersebut. Namun mungkin Tuhan berkehendak lain untuk jalan hidup saya. Sampai sekarang pun saya belum melanjutkan kuliah lagi. Yaa.. saya benar-benar dinyatakan berhenti dari perkuliahan.
Namun saya pikir itu semua bukan akhir dari segalanya dan saya masih mempunyai kesempatan untuk berkuliah di lain kesempatan dan waktu. Itu semua tergantung dari usaha serta do'a saya.. Yaaa.. putus kuliah dipertengahan jalan mungkin merupakan kegagalan saya dalam mencapai suatu tujuan namun saya harus dapat menerima itu semua dengan lapang dada karena itu pilihan hidup saya, saya sudah memutuskan untuk putus kuliah sementara waktu.
Lalu bagaimana dengan cibiran-cibiran orang tentang kehidupan saya? Tidak heran jika ada pertanyaan seperti ini dari salah satu mulut mereka : "Mardhiyah udah ga kerja yaa? Udah ga kuliah juga yaa?" Emang itu kenyataannya kok tapi seolah pertanyaan tersebut menjadi tamparan keras serta teguran dahsyat bagi saya. Yang lebih menyakitkan lagi ada omongan-omongan dibelakang saya seperti : "Si Mardhiyah udah ga kuliah lagi tuh, halah dia juga kuliah cuma buat gaya-gayaan doang kok." What ?? Gaya-gayaan? Buat apa saya nabung susah-susah buat kuliah kalau tujuan saya hanya untuk yang katanya "Gaya-gayaan"?!
Suka heran sama orang lain yang ga tau bagimana kehidupan saya yang sebenarnya, bagaimana saya menghadapi masalah-masalah saya, bagaimana saya menghadapi beban-beban yang lainnya. Tetapi dengan seenaknya mereka berkomentar tentang hidup saya, yaa wajar sih ya orang saya mah ga pernah cerita masalah-masalah saya apa saja di sosial media ataupun cerita langsung ke mereka itu. Yaa prinsip hidup saya yang penting orang lain taunya hidup saya bahagia aja..
Tidak ada yang perlu disesali saat saya sudah mengambil suatu keputusan namun bagaimana caranya saya dapat mempertanggungjawabkan pilihan tersebut di kemudian hari. Ini hidup saya yaa saya yang menjalankan yaa saya yang akan menanggung semuanya. Biarkan saja mereka berkata apa tentang hidup saya. Saya hanya mempunyai 2 tangan dan itu tidak mungkin mampu menutup mulut-mulut yang jahat namun kedua tangan saya cukup untuk menutup kedua kuping saya dari cibiran-cibiran yang tidak semestinya.
Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti mempunyai masalah hidup masing-masing, alangkah baiknya jika kita tidak asal menjudge atau berkomentar yang ga enakin tentang kehidupan seseorang.. Jika saling mensupport lebih menyenangkan kenapa mesti ada cibiran?!
Sebuah catatan dari saya Rodhiyatum Mardhiyah yang ingin belajar lebih banyak lagi mengenai arti kehidupan..
0 Response to "Hidup Itu Pilihan"
Posting Komentar