Tentang BFF di Masa SMK
Selasa, 26 September 2017
Add Comment
Kami BFF (topi hijau : Vivin, topi pink : Manda, kerudung putih : Usnah, Kerudung hitam : Mardhiyah, Pakai kacamata : Lolita) |
Setelah lulus dari SMP (Sekolah Menengah Pertama), saya melanjutkan bangku sekolah ke SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Tentunya saya menginginkan untuk dapat bersekolah di salah satu SMK Negri yang ada di Kota Tangerang, dan SMKN 3 Tangerang saat itu yang menjadi incaran saya dengan jurusan tata busana. Saat itu saya sangatlah antusias mengikuti seleksi tes calon siswa yang menjadi persyaratan sebelum kita dapat belajar di sekolah tersebut. Ummi, yang selalu setia menemani saya untuk mengikuti tahap demi tahap testnya, karena Ummi sangatlah menginginkan saya dapat bersekolah di SMKN 3 Tangerang dengan jurusan tata busana. Namun takdir Tuhan berkata lain, saya tidak lolos dalam mengikuti tahap seleksi bahkan sampai bangku kosong.
Saat itu saya merasa
kecewa karena tidak dapat memenuhi keinginan Ummi. Sedih, down, merasa paling
bodoh, dan macam-macam perasaan sedih lainnya. Namun bahwa benar takdir
Tuhanlah yang terbaik untuk setiap hambaNya, kita hanya dapat berencana dan
selebihnya Tuhanlah yang menentukan, dibalik itu semua Tuhan telah menyiapkan
yang lebih baik dari apa yang saya harapkan. Ada hikmah dibalik gagalnya saya
untuk dapat bersekolah di SMKN 3 Tangerang. Penasaran, kejutan apa yang telah
Tuhan berikan untuk saya berikutnya?! Keep reading yaa..
Setelah dinyatakan tidak
lolos untuk dapat bersekolah di SMKN 3 Tangerang, sayapun didaftarkan oleh ibu
saya di SMK Al-Ijtihad yang beralamat di Pasar Baru Kota Tangerang. Saat itu di
SMK Al-Ijtihad hanya ada dua jurusan, yaitu jurusan administrasi perkantoran
dan akuntansi. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil jurusan akuntansi.
Karena saya dari SD (Sekolah Dasar) memang sangat menyukai hitung-menghitung.
Ditambah saat SMP saya terpilih menjadi salah satu peserta olimpiade Matematika
dan guru matematika saat SMP sangatlah baik kepada saya. Memang rezeki saya
kali ya, di dunia hitung-menghitung, atau hanya kebenaran saja?.
Seperti awal masuk
sekolah pada umumnya, saya dan seluruh siswa baru lainnya mengikuti kegiatan
ospek. Kami dikenalkan dengan seluruh pengurus OSIS dan mengenai SMK
Al-Ijtihad, dan juga beberapa kegiatan permainan lainnya yang pastinya sangat
seru dan mengesankan. Kalau tidak salah (Maaf lupa-lupa ingat) masa ospek kami
jalani selama seminggu.
Setelah seminggu kami menjalani
masa ospek. Kamipun mulai menjalankan kegiatan belajar sebagaimana mestinya.
Saat pertama masuk kelas, saya datang terlambat dari teman lainnya yang
akhirnya saya duduk di meja paling belakang dengan teman semeja saat itu yaitu
Eka Septya, yang memiliki wajah hitam manis dan senyum yang ramah. Teman-teman
sekelas saya terlihat baik, dan tidak terlihat adanya kesenjangan sosial. Namun
saat pertama-tama masuk kelas, saya masih merasa belum mempunyai teman untuk
sekedar ngobrol (Maklum saya termasuk seorang yang berkepribadian INTJ) jadi
sulit untuk menemukan teman yang memang cocok dengan saya.
Namun perasaan itu tidak
berlangsung lama. Setelah beberapa hari masuk kelas, saya telah menemukan teman
yang cocok dengan saya. Entah kenapa saya sudah merasa cocok saat pada
pandangan pertama #Ceileh. Iya, entah kenapa saya merasa cocok atau tidaknya
dengan orang dilihat dari matanya. Saya menilai seseorang dari tatapan matanya
(Ini beneran). Dan teman yang pertama kali dekat dengan saya dan nyaman saat
ngobrol dengannya, yaitu bernama Vivin Volina. Biasa dipanggil Vivin, atau
teman-teman sekelas memaggilnya Uni, karena Vivin merupakan seorang siswi
rantauan dari Padang. Vivin termasuk siswi yang pintar dan berprestasi, sering
meraih peringkat pertama di kelas kami dengan nilai yang tinggi. Oh ya, Vivin
juga yang sering mengingatkan kami saat tiba waktu sholat.
Lalu seiring berjalannya waktu, tidak hanya Vivin yang dekat dengan saya. Ada juga Lolita Nur Anggraeni yang biasa dipanggil Loli, yaitu siswi dengan tubuh tinggi semampai berkulit kuning lansat yang berkacamata, sangat ngefans dengan suatu grup band yang sedang hits saat itu. Oh ya, kebetulan rumah Loli berdekatan dengan rumah saya. Jadi kami berbarengan, saat berangkat ataupun pulang sekolah. Tak jarang juga saya melipir main ke rumah Loli ataupun untuk mengerjakan tugas kelompok.
Sama Vivin, maafkan yaa Manda kelihatan bibirnya doang. Maklum pakai kamera belakang. Foto dari HP Vivin |
Lalu seiring berjalannya waktu, tidak hanya Vivin yang dekat dengan saya. Ada juga Lolita Nur Anggraeni yang biasa dipanggil Loli, yaitu siswi dengan tubuh tinggi semampai berkulit kuning lansat yang berkacamata, sangat ngefans dengan suatu grup band yang sedang hits saat itu. Oh ya, kebetulan rumah Loli berdekatan dengan rumah saya. Jadi kami berbarengan, saat berangkat ataupun pulang sekolah. Tak jarang juga saya melipir main ke rumah Loli ataupun untuk mengerjakan tugas kelompok.
Setelah itu ada Usnah,
yang bertubuh mungil dan berkulit putih ditambah bulu mata yang lentik. Cantik
kan?! Iya dong. Ditambah lagi, Usnah orangnya kalem. Kebenaran juga, saat itu
Usnah seperti saya, juga ngefans dengan grup Band Lyla. Memang seru kalau
mempunyai teman yang sama-sama menyukai hal tertentu. Bersama-sama antusias
beropini tentang hal yang disukai. Tidak ada habisnya kalau sudah ngobrol
bareng Usnah tentang Lyla Band. Saat SMK, saya dan Usnah sering janjian untuk
berpuasa senin kamis, istilahnya mah teman seperjuangan melaksanakan sunnah saat
SMK.
Setelah itu ada Mandasari
yang biasa kita memanggilnya Manda, dengan ciri khasnya yang saat tertawa bisa
mengalahkan kunti #Upss. Eh tapi beneran lho! Kalau Manda sudah tertawa, dapat
dipastikan siapapun yang mendengarnya jadi ikutan untuk tertawa bersama-sama.
Lepas pokoknya kalau sudah mendengar Manda tertawa, kalau kata kita mah suara
tawaan kunti lewaaaat. Entah ada saja bahan candaan kalau ada Manda.
Istilahnya, kalau ga ada Manda ga rame. Oh ya, saya juga sempat duduk semeja dengan Manda yang seru ini. :D
Sama Manda saat menunggu angkot di depan warteg. Foto dari HP Lolita |
Sama Manda saat menunggu angkot. Foto dari HP Lolita |
Oh ya, saat SMK sedang
ramainya FTV serial yang berkisah mengenai persahabatan remaja. Dan juga saat
itu, kami sekelas tidak mau kalah untuk ikut seru-seruan membuat geng
masing-masing. Akhirnya, melihat keakraban diantara kami berlima, kamipun
memutuskan untuk mencari-cari nama untuk persahabatan kami. Dan terbuatlah
sebuah nama, yaitu BFF (Best Friend Forever). Awalnya ada beberapa nama yang
kami buat, seperti CS (Cute Sweet) #Uhuuuk. Namun, entah nama mana yang sah
menjadi nama persahabatan kami, yang pasti kita yaa BFF (Best Friend Forever). Walaupun
di kelas kami ada beberapa geng, tapi bukan berarti pertemanan kami hanya
terbatas pada geng masing-masing, kami sekelas tetap berteman baik.
Banyak sekali
saat-saat yang telah kami lewati bersama. Apalagi dulu sewaktu SMK, seminggu
dua kali diadakan pelajaran MTQ yang dilaksanakan diluar jam pelajaran sekolah.
Jadi, sekolah masuk siang dan paginya kita MTQ. Lalu saat tiba kelas dua belas
SMK, kami full day sekolah karena paginya dipakai untuk pengayaan, dan siangnya
dipakai untuk kegiatan belajar mengajar normal. Tapi kami enjoy saja menjalankan
itu semua, karena kami senang menjalaninya bersama teman-teman lainnya.
Salah satu yang
menjadi keunggulan bersekolah di SMK Al-Ijtihad yaitu adanya sholat ashar
berjamaah serta bersholawat bersama-sama, dan juga setiap hari jum’atnya
diadakan yasinan sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar. Dan itu
merupakan salah satu momen yang mengesankan. Bersama-sama belajar taat akan
perintahNya.
Lalu, saat pulang
sekolah, kami bersama-sama menunggu angkot di depan warteg yang mana sudah
menjadi basecamp kami saat pulang sekolah. Menunggu sampai ada angkot yang
kosong, baru kami naik. Dikarenakan kami naiknya banyakan. Oh ya, tidak hanya kami berlima, namun juga dengan teman lainnya dari geng Cece CS. Kami berlima juga dekat dengan mereka. Sering kali saat
menunggu angkot, kami berfoto-foto ria menggunakan HP salah satu dari kami yang
sudah canggih (Ada kameranya) maklum saat itu HP saya esia yang belum ada
kameranya dan kalau sms dihitung perhuruf. Jadi, kalau mau internetan yaa harus
ke warnet. Jadi inget, dulu kalau ke warnet biasanya kami ramean, dan warnet
dekat sekolah yang menjadi incaran kami untuk mengerjakan tugas ataupun sekedar
online facebook. Biasanya kami
menggunakan komputer tidak sendirian, jadi yang di depan komputer bisa dua atau
tiga orang. Sesak ga tuh?! Haha.
Sambil nunggu angkot, cekrek dulu :D Foto dari HP Fitri |
Ada Yaya nih paling depan :D Foto dari HP Fitri |
Rasanya kalau
berbicara saat SMK, lebih seru ketika membahas persoalan rasa suka atau biasa
menyebutnya cinta monyet. Yaa, seperti siswa siswi SMK pada umumnya, kami BFF juga
ada saat dimana saling menciye-ciyekan masing-masing dari kami. Ada yang suka
sama kakak kelas, ada yang suka sama teman sekelas, ada yang suka sama kakaknya
teman, ada yang suka sama kenalan handphone, bahkan ada juga yang sempat
dicomblangkan. Seru sih pokoknya, kalau sudah saling melontarkan candaan ke
masing-masing dari kami. Dan kalau sudah ada yang diciye-ciyekan, pasti orang
tersebut menjadi salting dan malu-malu gimana gitu. #uhuuuk
Hmm, jadi ingat
saat saya kagum sama salah satu kakak kelas yang wajahnya ngalahin gula jawa
(alias manis banget) Haha. Kalau dia lewat depan kelas, pasti saya bilang sama
teman semeja saya yaitu Vivin (saya sudah semeja dengan Vivin), yang kurang
lebih kalimatnya seperti ini “Eh eh eh.. itu Ka... lewat. (Sambil ingat lagunya
kangen band yang judulnya pujaan hati. Haha)”. Tapi itu hanyalah salah satu
kenangan saat SMK, yang kalau lagi flashback jadi pengen ketawa sendiri dan
bergumam dalam hati “Kok, dulu gue alay banget yak”. Padahal sampai sekarang
masih ada kelakuan alaynya, maklumin yaa soalnya suka lupa diri.
Seperti
persahabatan pada umumnya, kami berlimapun pernah mengalami yang namanya salah
paham hingga mengakibatkan percekcokan di antara persahabatan kami. Namanya
juga hubungan ya, pasti ada saja salah pahamnya. Justru, dengan begitu membuat
kami semakin dekat, menjadi tahu apa yang diingikan satu sama lain. Namun tetap
saja, bagaimanapun juga ujung-ujungnya kami tetap bersatu kembali.
Hingga pada
akhirnya saat perpisahanpun tiba, kami semua seluruh kelas dua belas angkatan
2008-2011 mengadakan acara perpisahan. Acara perpisahan diadakan di sebuah vila
yang berada di kawasan puncak Bogor. Pastinya diisi dengan acara-acara yang
seru dan mengasyikkan. Pokoknya komplit sih, ada suasana senangnya, ada suasana
sedihnya, sampai ada suasana horornya juga. Ih, namanya juga masih usia belasan
tahun ya, ada aja gitu yang jahil cerita yang bikin kami takut. Haha. Mulai dari
cerita bantal melayanglah, ada darah di bawah kasur yang tiba-tiba darah itu
hilang, ditambah lagi ada yang nyium bau melati. Hih, serem. Malem itu juga ga
bisa tidur pokoknya. Untung kami satu kamar terdiri dari satu kelas, namun
terpisah antara pria dan wanita. Jadi ga takut-takut bangetlah kalau ramean.
Foto kami bersama Ibu Eni Wali Kelas dua belas Akuntansi dan Bpk. Mahfud saat di puncak |
Jadi ini lho kamarnya :D foto bersama Sensei Faiza Maretta dan Ibu Leli |
Setiap masanya
memang memiliki kenangan tersendiri bersama orang-orang terdekat yang kita
sayangi. Dulu kami BFF sangatlah dekat, sampai sekarangpun insyaallah masih
dekat di hati walaupun jarang bertemu #eyaa. Karena sebagian besar dari kami
BFF sudah berkeluarga, kecuali saya. Dimulai dari Usnah, yang menikah dengan
suaminya pada tanggal 8 Maret 2014. Lalu, Vivin Volina yang menikah dengan
suaminya pada tanggal 22 November 2015, yang kini telah memiliki baby lelaki
bernama Rayhaan. Setelah itu Mandasari yang menikah pada tanggal 25 September
2016, dan juga baru saja menjadi seorang ibu dari baby perempuan bernama Aura.
Dan yang masih anget-angetnya jadi penganten baru yaitu Lolita Nur Anggraeni,
yang menikah pada tanggal 27 Agustus 2017 kemarin. Dan tanggal pernikahan saya
masih menjadi misteri, hehe. Saya sebagai jomblonya BFF cuma bisa mendoakan
yang baik-baik untuk kehidupan kalian bersama keluarga.
Pernikahan Usnah dan Dodi 8 Maret 2014 |
Pernikahan Vivin & Agil 22 November 2015 |
Pernikahan Manda dan Suami 25 September 2016 |
Pernikahan Lolita dan Juned 27 Agustus 2017 |
Memang skenario
Tuhan tiada yang mengetahui, dan sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu
khusnudzan akan ketetapanNya. Karena kita sebagai manusia hanyalah bisa
berencana, balik lagi yang punya kehidupan ini adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Saya tidak dapat bersekolah di SMK negri sesuai keinginan saya, namun Tuhan
menyiapkan sesuatu yang lebih dari itu. Yaitu dipertemukannya saya dengan
mereka yang luar biasa, yaitu sahabat BFF, teman sekelas, kakak kelas, adik
kelas, guru-guru, ibu kantin, dll. Termasuk juga soal pembentukan aqidah akhlaq
saya pribadi.
Salam Ukhuwah :
Rodhiyatum Mardhiyah
0 Response to "Tentang BFF di Masa SMK"
Posting Komentar