Tentang Mengembangkan Passion
Sabtu, 25 November 2017
Add Comment
Di zaman yang sudah sedigital ini tentu lebih mudah untuk kita dalam hal mengembangkan kemampuan ataupun passion. Mungkin dahulu kita mesti mencari-cari buku ke perpustakaan ataupun toko buku untuk kebutuhan pengetahuan kita. Tapi nyatanya sekarang tradisi itu sudah bergeser, apa yang ingin kita ketahui tinggal ketikkan saja di google maka akan muncul hanya dalam sekejap. Apalagi sekarang ini kebanyakan dari kita sudah menggunakan handphone yang sudah ada layanan internet, tentu sangat memudahkan dalam hal memenuhi kebutuhan pengetahuan. Namun tetap saja, buku lah yang menjadi sumber utama dalam pengetahuan.
Bukan hanya itu, dalam hal mengembangkan kemampuan ataupun passion kita juga memerlukan suatu grup ataupun komunitas yang juga memiliki passion yang sama dengan kita agar passion kita tidak hanya stuck disitu-situ saja. Agar kita memiliki dorongan untuk dapat mengembangkan kemampuan kita, belajar dengan yang lebih berpengalaman dengan mereka yang ada di grup atau komunitas itu, saling berbagi pengetahuan, terutama untuk menambah jaringan pertemanan antar sesama anggota, dan masih banyak lagi benefit lainnya.
Di zaman digital ini, lagi-lagi memudahkan kita untuk mengetahui grup atau komunitas apa saja yang sudah ada yang sesuai dengan passion kita dan juga tentunya sesuai dengan daerah tempat kita tinggal. Tinggal pilih saja ingin mencari grup atau komunitas di facebook ataupun instagram, maka akan muncul grup atau komunitas yang sedang kita cari. Pastinya setiap grup ataupun komunitas mempunyai rule tersendiri untuk anggotanya, seperti halnya memberikan beberapa persyaratan pendaftaran yang mesti dipenuhi sebelum calon anggota menjadi anggota resmi, lalu mengenai rule setelah menjadi anggota resmi, dan berbagai aturan lainnya. Tentunya bagi mereka yang memang ingin mengembangkan kemampuan dalam passionnya, perihal tersebut bukanlah sesuatu yang memberatkan dan akan mereka usahakan untuk menaatinya.
Di dalam sebuah grup atau komunitas pasti ada yang baru mengenal passionnya dan ada yang sudah berpengalaman lebih dulu dalam mengembangkan passion yang sama. Seperti saya yang baru mengenal dan mencoba mendalami passion yang ada pada diri saya beberapa bulan ini. Setiap ada waktu luang dan kesempatan saya mencoba untuk melatih passion saya, dan mencoba mencari-cari tahu mengenai informasi seputar passion yang sedang saya geluti. Namun berhubung kuota internet saya melimpahnya saat dini hari yakni jam 00:00 s/d 06:00 pagi, maka saya mencoba bangun tengah malam yang lebih seringnya bangun pada jam 02:00 dini hari untuk googling mengenai passion saya sembari membuka-buka media sosial tentunya, hehe. Providers apa yang saya pakai untuk memenuhi kebutuhan informasi saya? Rahasia! Karena dalam tulisan ini saya tidak sedang sponsor apapun itu. Oh ya, sebelumnya saya juga pernah sharing mengenai passion di sini.
Dalam melatih passion, saya tidak jarang membagikan hasil latihan saya ke grup yang saya ikuti lalu disertai keinginan saya untuk mendapatkan kritik dan saran dari mereka yang sudah berpengalaman lebih dulu dalam bidang passion yang sama. Memang ada yang memerhatikan sampai memberi kritik dan saran dan ada juga yang cuek mungkin faktor kesibukan. Tapi saya jadi berpikir, lah sampai kapan saya melatih kemampuan passion saya didasari atas iming-iming ingin diperhatikan oleh senior? Saya mencoba merubah prinsip saya sesuai nasehat dari senior, tapi saya lupa bagaimana kata-katanya, kurang lebih isinya seperti ini "Terus saja melatih kemampuan, jangan hanya terpatok seberapa banyak yang melihat karyamu, seberapa banyak yang menghargai karyamu dengan like, dan iming-iming lainnya. Terus latih kemampuanmu tak peduli tidak ada yang memerhatikan yang penting teruslah berlatih dan berkarya. Yakinlah dengan usahamu. Dan mintalah ke Tuhan."
Well, sekarang saya melatih kemampuan passion saya atas dasar ingin belajar lebih dari sebelumnya bukan untuk dilihat apalagi dihargai. Ada kepuasan tersendiri saat melatih passion saya, setidaknya saya sudah berusaha dibandingkan hanya berdiam diri dan menggerutukan nasib. Walaupun mungkin ada yang nyinyir soal kemampuan saya, itu hanyalah selingan dalam proses belajar. Iya, ga seru kalau belajar ga ada tantangannya, salah satunya termasuk nyinyiran-nyinyiran itu.
Menurut saya, mereka yang senior mungkin empet melihat pemula seperti saya yang bisanya hanya disuapkan saja, tidak ada keinginan terlebih dahulu untuk belajar sendiri. Padahal mungkin saat dimana mereka sedang mula-mulanya belajar tidak semudah seperti saat ini. Mereka memerlukan usaha lebih untuk belajar, waktu lebih untuk belajar, serta biaya lebih untuk belajar. Well, kita tidak tahu usaha serta rintangan apa yang telah mereka lewati untuk menjadi mereka yang sekarang. Mungkin ada dari mereka yang berbagi cerita saat proses awal-awal mereka belajar, tapi percayalah itu belum seberapa dari apa yang telah mereka lalui. Kita tidak tahu detail setiap detik mereka!
Mungkin sebagai pemula kita ingin dihargai, ingin diajarkan, ingin dibimbing oleh mereka yang lebih berpengalaman. Tapi, kita juga mesti sadar diri dan menghargai mereka ya :)
Di dalam sebuah grup atau komunitas pasti ada yang baru mengenal passionnya dan ada yang sudah berpengalaman lebih dulu dalam mengembangkan passion yang sama. Seperti saya yang baru mengenal dan mencoba mendalami passion yang ada pada diri saya beberapa bulan ini. Setiap ada waktu luang dan kesempatan saya mencoba untuk melatih passion saya, dan mencoba mencari-cari tahu mengenai informasi seputar passion yang sedang saya geluti. Namun berhubung kuota internet saya melimpahnya saat dini hari yakni jam 00:00 s/d 06:00 pagi, maka saya mencoba bangun tengah malam yang lebih seringnya bangun pada jam 02:00 dini hari untuk googling mengenai passion saya sembari membuka-buka media sosial tentunya, hehe. Providers apa yang saya pakai untuk memenuhi kebutuhan informasi saya? Rahasia! Karena dalam tulisan ini saya tidak sedang sponsor apapun itu. Oh ya, sebelumnya saya juga pernah sharing mengenai passion di sini.
Dalam melatih passion, saya tidak jarang membagikan hasil latihan saya ke grup yang saya ikuti lalu disertai keinginan saya untuk mendapatkan kritik dan saran dari mereka yang sudah berpengalaman lebih dulu dalam bidang passion yang sama. Memang ada yang memerhatikan sampai memberi kritik dan saran dan ada juga yang cuek mungkin faktor kesibukan. Tapi saya jadi berpikir, lah sampai kapan saya melatih kemampuan passion saya didasari atas iming-iming ingin diperhatikan oleh senior? Saya mencoba merubah prinsip saya sesuai nasehat dari senior, tapi saya lupa bagaimana kata-katanya, kurang lebih isinya seperti ini "Terus saja melatih kemampuan, jangan hanya terpatok seberapa banyak yang melihat karyamu, seberapa banyak yang menghargai karyamu dengan like, dan iming-iming lainnya. Terus latih kemampuanmu tak peduli tidak ada yang memerhatikan yang penting teruslah berlatih dan berkarya. Yakinlah dengan usahamu. Dan mintalah ke Tuhan."
Well, sekarang saya melatih kemampuan passion saya atas dasar ingin belajar lebih dari sebelumnya bukan untuk dilihat apalagi dihargai. Ada kepuasan tersendiri saat melatih passion saya, setidaknya saya sudah berusaha dibandingkan hanya berdiam diri dan menggerutukan nasib. Walaupun mungkin ada yang nyinyir soal kemampuan saya, itu hanyalah selingan dalam proses belajar. Iya, ga seru kalau belajar ga ada tantangannya, salah satunya termasuk nyinyiran-nyinyiran itu.
Menurut saya, mereka yang senior mungkin empet melihat pemula seperti saya yang bisanya hanya disuapkan saja, tidak ada keinginan terlebih dahulu untuk belajar sendiri. Padahal mungkin saat dimana mereka sedang mula-mulanya belajar tidak semudah seperti saat ini. Mereka memerlukan usaha lebih untuk belajar, waktu lebih untuk belajar, serta biaya lebih untuk belajar. Well, kita tidak tahu usaha serta rintangan apa yang telah mereka lewati untuk menjadi mereka yang sekarang. Mungkin ada dari mereka yang berbagi cerita saat proses awal-awal mereka belajar, tapi percayalah itu belum seberapa dari apa yang telah mereka lalui. Kita tidak tahu detail setiap detik mereka!
Mungkin sebagai pemula kita ingin dihargai, ingin diajarkan, ingin dibimbing oleh mereka yang lebih berpengalaman. Tapi, kita juga mesti sadar diri dan menghargai mereka ya :)
Dan terakhir, jangan terlena dengan mengejar passion hanya untuk urusan dunia. Kejarlah juga akhirat, eh bukan deh. Kejarlah passion untuk urusan akhirat maka dunia akan mengikuti. Maaf, saya sedang proses dalam hal yang satu ini, doakan agar kita semua istiqomah yaa :) Aamiin
0 Response to "Tentang Mengembangkan Passion"
Posting Komentar