Mengupas Buku "Al Bahri - Aku Datang dari Lautan"
Rabu, 24 Januari 2018
Add Comment
Cover Novel Serial "Al Bahri - Aku Datang dari Lautan" |
Buku dengan sampul berwarna biru yang menggambarkan sosok lelaki muda yang seolah berada di dasaran laut biru merupakan novel serial yang ditulis oleh Gol A Gong yang diisi juga dengan sajak-sajak karya dari Toto ST Radik. Diterbitkan pertama kali oleh Asy Syaamil, di Bandung, pada Januari 2001. Sesuai dengan gambaran pada sampulnya, bahwa buku dengan judul "Al Bahri - Aku Datang dari Lautan" berkisah mengenai sosok lelaki muda yang beriman kepada Allah SWT, yang datang dari lautan. Dari lautan?! Pasti membuat otak menjadi berfikir keras. Bagaimana bisa, oh mungkin terlahir di atas kapal saat berada di tengah lautan.
Al Bahri seorang anak muda sebatang kara, ayah kandungnya telah tiada pun ibu kandungnya telah meninggal dunia beberapa saat setelah melahirkannya di atas kapal. Yang akhirnya Al Bahri dibesarkan oleh ayah angkatnya yang merupakan seorang nahkoda, namun setelah Al Bahri remaja, ayah angkatnya meninggalkannya di pesantren. Dan dalam novel serial "Al Bahri - Aku Datang Dari Lautan" juga berkisah mengenai dirinya setelah meninggalkan pesantren untuk menjelajahi dunia luar.
"Al Bahri - Aku Datang dari Lautan" |
"Kata bapak angkatku, Sang Nahkoda Kapal, aku lahir bersamaan dengan suara petir dan deras hujan, mengiringi kepergian Ibuku! Sang Nahkoda membopong dan mengumandangkan adzan di telingaku. Dinamainya aku 'Muhammad Al-bahri'. Panggil aku 'Bahri'. Umurku 20 Tahun. Aku tumbuh di atas kapal kayu bersama gelombang, terik matahari, purnama, dan bintang-bintang; bersama jaring, bau ikan, tawa riang Sang Nahkoda dan para ABK.....,"
Begitulah sepenggal catatan harian Al Bahri yang tercecer. Di buku pertamanya ini, Kado Lebaran, Al Bahri, dalam keadaan sakit parah, menyerahkan kesepuluh buku hariannya pada sang penulis untuk diberikan kepada bapak angkatnya, Sang Nahkoda Kapal. Di Kado Lebaran diceritakan bagaimana Al Bahri berlebaran di Dataran Tinggi Dieng, yang sedang kena bencana asap beracun, juga saat berlebaran kala banjir di Tanah Abang, dan terakhir di sebuah kota kecil di Pantai Selatan yang digulung api membara!
Dua paragraf di atas merupakan gambaran dari novel serial "Al Bahri - Aku Datang Dari Lautan" yang berjumlah 120 Halaman.
Saya membaca buku ini untuk kali pertamanya saat duduk dibangku SD atau SMP sekitar tahun 2004 atau tahun 2005 atau mungkin tahun 2006, saya lupa untuk menuliskan tanggal pada bukunya. Yang jelas, setelah membaca buku ini saya sangat terkesan oleh pesan-pesan moral yang tercantum di dalamnya. Terbukti dengan cara memberi sampul berupa isolasi yang ditempelkan pada buku tersebut, menandakan bahwa buku tersebut merupakan salah satu buku favorit saya waktu dahulu. Selain dengan cara tersebut, cara lainnya yang saya lakukan untuk mengapresiasi buku yang saya sukai adalah dengan memberikan goresan-goresan pada lembar pertama. Seperti gambar di bawah ini.
Coretan Tangan Saya |
Saya mendapatkan buku ini dari toko buku Abi saya yang sudah tutup sejak saya sedang di bangku SD. Bisa dibilang dari kecil saya sudah akrab dengan buku, termasuk novel serial yang satu ini. Sudah lama tidak membuka-buka buku yang satu ini, dengan rasa penasaran karena lupa dengan kisahnya, akhirnya beberapa minggu kemarin saya mulai membacanya kembali.
Pantas saja saya mengistimewakan buku yang satu ini, karena banyak sekali pembelajaran yang saya dapatkan setelah membaca buku ini. Mulai dari bagaimana seorang anak muda yang sebatang kara menjalani kehidupan di dunia ini setegar batu karang. Bagaimana kuatnya menghadapi berbagai lika-liku hidup namun tetap berpegang dalam iman islamnya. Bagaimana bersosialisasi di berbagai daerah yang berbeda, menjadi manusia yang berkepribadian baik serta berhati mulia. Semua itu ada pada sosok Al Bahri.
Al Bahri adalah sosok yang sangat mengejar akhirat namun tidak melupakan dunia. Seperti itulah saya menggambarkan sosok Al Bahri saat membaca novel serial "Al Bahri - Aku Datang Dari Lautan". Sebagai seorang sebatang kara dalam menjalani kehidupan, semua umat muslim yang dijumpainya, ia anggap sebagai saudara seimannya. Betapa indahnya kehidupan kalau kita dapat berpikir layaknya seorang Al Bahri.
Menjalani kehidupan dengan penuh rasa ikhlas. Hanya satu tujuan dalam setiap langkahnya, yaitu segera menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Ya, seperti itulah hakikat kehidupan yang sebenarnya. Hanya mengharap Ridho Allah, karena tujuan kehidupan ini adalah akhirat kelak.
Salah satu kalimat yang membuat tertegun saat membaca novel serial "Al Bahri - Aku Datang Dari Lautan" adalah "Harta boleh melayang, tapi iman tetap terpelihara". Seperti inilah potongan salah satu kisah dalam novel serial "Al Bahri - Aku Datang Dari Lautan" mengenai kebakaran dahsyat yang terjadi beberapa hari saja menjelang lebaran yang terjadi di kota kecil di Pantai Selatan :
"Gema takbir membahana. Para pemilik kios yang terbakar mencoba merenungi kalimat takbir yang mengagungkan Allah itu dengan nasib naas yang merenggut harta mereka! Ada perasaan berduka, ada perasaan bersyukur karena mereka sudah berhasil mengatasi cobaan yang maha berat ini dengan sikap sabar dan tabah. Puasa terlewati dan hari kemenangan di depan mata. Harta boleh melayang, tapi iman tetap terpelihara." Hal 111.
Kembali mengingatkan para pembaca, bahwa harta hanyalah titipan Allah SWT. Kapan pun bisa Allah ambil! Tetapi yang terpenting bagaimana agar kita tetap ikhlas menerima kenyataan hidup. Bagaimana agar iman tetap terpelihara seperti para pemilik kios pada kisah tersebut.
Balik lagi ke tokoh utama yaitu Al Bahri, ia akan terus melangkahkan kaki ke daerah yang belum dijumpainya. Ia akan menyusuri perjalanan selama ia masih hidup, mencoba melaksanakan perintahNya serta menjauhi laranganNya sesuai dengan yang tertulis dalam kitab suci Al-Qur'an. Tentunya mengambil setiap hikmah atas kejadian selama perjalanannya untuk sampai pada tujuannya.
"Al Bahri - Aku Datang Dari Lautan" merupakan buku yang sangat recomended untuk dibaca oleh anak muda. Novel serial yang mengandung nilai sosial, nilai ethik, nilai spirit, nilai koleksi, hingga nilai kultural. Mencakup nilai-nilai yang sangat dibutuhkan oleh pembaca dalam hal-hal tersebut.
Nah, karena mencakup nilai koleksi, maka novel serial "Al Bahri - Aku Datang Dari Lautan" ini sangat wajib untuk dibaca serta dimiliki oleh kalian yang merupakan anak muda zaman now :)
dalam dahaga impian musafir
kuarungi samudra maha luas ini
menyusuri jalan-jalan setapak
mencari jejak riwayat yang retak
antara bayang-bayang cinta dan derita
kupanjatkan do'a kunafasi dengan dzikir
bumi dan langit pun menyerukan salam
meneguhkan Rahman dan Rahim
( Hal 99 "Al Bahri - Aku Datang Dari Lautan" )
0 Response to "Mengupas Buku "Al Bahri - Aku Datang dari Lautan""
Posting Komentar