Satu Bulan di Awal Tahun
Rabu, 07 Februari 2018
Add Comment
Setiap kita pasti menginginkan goals dalam setiap proses di dalam kehidupan. Jika pada awal tahun kemarin saya telah menuliskan resolusi untuk satu tahun yang akan datang disertai dengan kilas balik pada Tahun 2017 yang artikelnya bisa dibaca di sini. Maka untuk kali ini saya akan menuliskan mengenai satu bulan di awal Tahun '31 hari di Bulan Januari'. Kalau dilihat dari tanggal, sudah ketinggalan 6 hari. Seharusnya saya menuliskan pada tanggal 1 Februari, mentok-mentok tanggal 2 Februari. Karena paket internet yang tidak teratur dan sinyal yang lemot akhir-akhir ini yang membuat saya menunda-nunda untuk menuliskan ini. Padahal kalau memang niat, mungkin bisa saja memaksakan diri untuk tetap menulis. Seperti saat ini yang mesti begadang demi sinyal yang kuat.
Tahun 2018 ini saya menekankan pada diri saya untuk lebih produktif lagi. Entah itu dalam berkarya atau pun dalam memperoleh sesuatu (Ilmu apa pun itu). Setidaknya saya menghasilkan satu karya setiap harinya, kalau pun tidak menghasilkan karya saya memaksa untuk mempelajari sesuatu.
Karena saya yakin bahwa 'Mimpi' itu patut untuk diperjuangkan.
Saya sudah berniat untuk membagi diri saya kepada beberapa bagian yang akan saya geluti. Pertama, saya menjadikan diri saya untuk aktif menulis minimal di blog pribadi ini. Kedua, saya menjadikan diri saya sebagai seorang yang senang menggambar digital. Lalu ketiga, saya menjadikan diri saya sebagai seorang pencari kerja karena saya sedang menganggur. Dan keempat, saya menjadikan diri saya sebagai reseller sabun sehat VCO.
Dari keempat bagian di atas membuat saya which is setiap harinya harus melakukan setidaknya satu dari bagian di atas. Kalau saya tidak menulis di blog, saya mesti menggambar digital, kalau tidak maka saya akan mempromosikan produk yang saya jual, lalu kalau saya sedang melamar kerja ya pasti saya akan fokus untuk melamar kerja dan melupakan ketiga aktivitas itu.
Dalam hal menulis blog, awal Tahun 2018 ini saya mencoba untuk menulis di platform yang membayar untuk setiap artikel yang telah publish yang saya buat. Ternyata sebagai pemula yang mencoba untuk menjadi content writer itu sulit untuk membuat sebuah artikel yang memang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Harus ada usaha lebih agar artikel yang saya buat untuk platform tersebut dapat dipublish sesuai dengan peraturan dan ketentuannya, jika artikel yang telah saya buat tidak layak publish ujung-ujungnya saya muat di blog ini. Membuat saya sangat appriate kepada mereka yang berprofesi sebagai fulltime content writer.
Lalu sebagai pemula digital painting, saya berkeinginan untuk belajar mendalami lagi. Karena dunia seni tidak sekedar membuat sketch, colouring, lalu shading. Banyak di luar hal itu yang mesti kami dalami. Masih banyak ilmu tentang seni yang belum saya ketahui.
Selanjutnya, masalah pekerjaan! Mendapatkan pekerjaan lagi merupakan keinginan saya dari tahun kemarin. Beberapa minggu terakhir, saya disibukkan dengan melamar kerja kesana-kesini. Mengikuti test demi test nya. Mendapat penghasilan tetap setiap bulannya, masih menjadi kebutuhan saya dikarenakan diri yang belum siap menjadi seorang pengusaha ataupun fulltime content writer. Menurut saya menjadi orang yang bekerja sendirian, tidak patuh pada waktu jam kerja memerlukan kemantapan diri yang kuat. Harus bisa menyekat waktu, mana waktu untuk bekerja, mana waktu untuk istirahat, dan mana waktu untuk berlibur.
Sayangnya ketika saya merasa sudah cocok dengan satu pekerjaan yang telah saya ikuti test demi testnya, ada salah satu persyaratan untuk pelamarnya which is harus bisa mengendarai motor. Eng ing eng, berhubung saya belum bisa mengendarai sepeda motor, yasudahlah saya dinyatakan tidak lolos untuk menjadi karyawan di Perusahaan tersebut. Yasudah, mungkin memang jalannya mesti seperti ini. Galau sih :(. Lagi butuh-butuhnya dapet kerjaan dan merasa sudah klop banget sama kerjaannya dan lingkungan kerjanya, tapi belum jalannya. Di sini kata 'Sabar' harus bekerja. Bukankah Tuhan lebih tau yang terbaik untuk hambaNya?! Seperti ayat berikut ini :
Dan menjadi seorang reseller salah satu produk sabun herbal. Menjadi seorang pengusaha, merupakan salah satu keinginan saya. Untuk belajar menjadi seorang pengusaha, saya mulai dari menjadi seorang resseler. Dimulai dari modal yang minim, saya berusaha mengenalkan sabun herbal kepada teman-teman yang saya jumpai baik di dunia nyata atau pun dunia maya. Ada yang tertarik untuk mencoba memakainya dan ada juga yang belum berani memakai sabun ini. Ya seperti itulah sebagian kecil kesan dari seorang reseller. Beruntungnya saya mempunyai keluarga yang mendukung usaha saya dalam menjadi seorang reseller, dibantunya saya dalam bentuk membeli sabun herbal yang saya jual.
'Satu Bulan di Awal Tahun' ini menurut saya lebih produktif dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tapi tetap saja belum bisa konsisten untuk menghasilkan karya setiap harinya. Rasa malas berkata bahwa yang menjadi halangan dalam berkarya adalah jaringan internet yang sangat lemot. Sudahlah, itu hanyalah alasan dari rasa malas saya. Jangan ditiru ya!
Padahal orang-orang sukses terlahir dari keadaan yang mungkin lebih sulit dari saya. Mereka perlu pergi ke taman terbuka atau mungkin tempat umum yang menyediakan wifi gratis untuk tetap dapat berkarya. Mereka perlu mengurangkan jatah tidurnya agar tetap konsisten berkarya. Sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan saya yang doyan tidur. Atau mungkin mereka dulunya juga merasakan terhimpit perekonomian yang sulit dan bahkan sangat mungkin lebih sulit dari saya.
Dalam hal menulis blog, awal Tahun 2018 ini saya mencoba untuk menulis di platform yang membayar untuk setiap artikel yang telah publish yang saya buat. Ternyata sebagai pemula yang mencoba untuk menjadi content writer itu sulit untuk membuat sebuah artikel yang memang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Harus ada usaha lebih agar artikel yang saya buat untuk platform tersebut dapat dipublish sesuai dengan peraturan dan ketentuannya, jika artikel yang telah saya buat tidak layak publish ujung-ujungnya saya muat di blog ini. Membuat saya sangat appriate kepada mereka yang berprofesi sebagai fulltime content writer.
Lalu sebagai pemula digital painting, saya berkeinginan untuk belajar mendalami lagi. Karena dunia seni tidak sekedar membuat sketch, colouring, lalu shading. Banyak di luar hal itu yang mesti kami dalami. Masih banyak ilmu tentang seni yang belum saya ketahui.
Selanjutnya, masalah pekerjaan! Mendapatkan pekerjaan lagi merupakan keinginan saya dari tahun kemarin. Beberapa minggu terakhir, saya disibukkan dengan melamar kerja kesana-kesini. Mengikuti test demi test nya. Mendapat penghasilan tetap setiap bulannya, masih menjadi kebutuhan saya dikarenakan diri yang belum siap menjadi seorang pengusaha ataupun fulltime content writer. Menurut saya menjadi orang yang bekerja sendirian, tidak patuh pada waktu jam kerja memerlukan kemantapan diri yang kuat. Harus bisa menyekat waktu, mana waktu untuk bekerja, mana waktu untuk istirahat, dan mana waktu untuk berlibur.
Sayangnya ketika saya merasa sudah cocok dengan satu pekerjaan yang telah saya ikuti test demi testnya, ada salah satu persyaratan untuk pelamarnya which is harus bisa mengendarai motor. Eng ing eng, berhubung saya belum bisa mengendarai sepeda motor, yasudahlah saya dinyatakan tidak lolos untuk menjadi karyawan di Perusahaan tersebut. Yasudah, mungkin memang jalannya mesti seperti ini. Galau sih :(. Lagi butuh-butuhnya dapet kerjaan dan merasa sudah klop banget sama kerjaannya dan lingkungan kerjanya, tapi belum jalannya. Di sini kata 'Sabar' harus bekerja. Bukankah Tuhan lebih tau yang terbaik untuk hambaNya?! Seperti ayat berikut ini :
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 216)
Dan menjadi seorang reseller salah satu produk sabun herbal. Menjadi seorang pengusaha, merupakan salah satu keinginan saya. Untuk belajar menjadi seorang pengusaha, saya mulai dari menjadi seorang resseler. Dimulai dari modal yang minim, saya berusaha mengenalkan sabun herbal kepada teman-teman yang saya jumpai baik di dunia nyata atau pun dunia maya. Ada yang tertarik untuk mencoba memakainya dan ada juga yang belum berani memakai sabun ini. Ya seperti itulah sebagian kecil kesan dari seorang reseller. Beruntungnya saya mempunyai keluarga yang mendukung usaha saya dalam menjadi seorang reseller, dibantunya saya dalam bentuk membeli sabun herbal yang saya jual.
'Satu Bulan di Awal Tahun' ini menurut saya lebih produktif dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tapi tetap saja belum bisa konsisten untuk menghasilkan karya setiap harinya. Rasa malas berkata bahwa yang menjadi halangan dalam berkarya adalah jaringan internet yang sangat lemot. Sudahlah, itu hanyalah alasan dari rasa malas saya. Jangan ditiru ya!
Padahal orang-orang sukses terlahir dari keadaan yang mungkin lebih sulit dari saya. Mereka perlu pergi ke taman terbuka atau mungkin tempat umum yang menyediakan wifi gratis untuk tetap dapat berkarya. Mereka perlu mengurangkan jatah tidurnya agar tetap konsisten berkarya. Sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan saya yang doyan tidur. Atau mungkin mereka dulunya juga merasakan terhimpit perekonomian yang sulit dan bahkan sangat mungkin lebih sulit dari saya.
Orang-orang sukses tidak memberikan ruang alasan untuk mereka bermalas-malasan. Mereka selalu berusaha mencari jalan keluar agar bisa mendobrak pintu kesuksesan itu.Sudah sepatutnya kita bersyukur untuk apa yang telah kita miliki, agar tidak ada alasan untuk berhenti berusaha lebih giat lagi. By the way kalau ada informasi lowongan kerja boleh dong memberi kabar ke saya. Oya, di daerah Tangerang khususnya Kab. Tangerang, kira-kira di mana ya ada wifi gratis? Hehe. Thanks semua :)
0 Response to "Satu Bulan di Awal Tahun"
Posting Komentar