Bonanza Beef Bakso Mengembalikan Pamor Filosofi Bakso
Minggu, 13 Mei 2018
17 Comments
Ada pesan masuk dari seorang teman di group whatsapp ciwi-ciwi malam itu, "Gengs, ngebakso yuks. dah lama nih ga ngebakso". Entah kenapa saat ngebahas bakso seolah menjadi kode juga buat ngumpul bareng, which is kalau ada yang mengajak ngebakso itu berarti ajakan untuk ngumpul-ngumpul cantik.
Berbicara bakso, ternyata makanan yang tidak terpisahkan dengan budaya kuliner Indonesia. Mempunyai sejarah berasal dari negeri China - Tiongkok, yaitu "Bak" yang berarti daging giling, dengan tepung tapioca sebagai perekat (binder) pembentuk bakso. Sementara di Indonesia, karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim, bakso utamanya diasosiasikan dengan Bakso Sapi (berasal dari daging sapi), dan dikembangkan sebagai variasi adalah Bakso Ayam, atau Bakso Ikan.
Seiring dengan berkembangnya tren kuliner, penyajian bakso telah mengalami pengembangan variasi. Mulai dari bakso yang dijadikan hidangan utama, sampai berbagai cemilan seperti bakso bakar, atau pun bakso goreng yang di dalamnya diisi dengan keju atau telur sampai dengan bakso beranak dan bakso raksasa. Untuk para pecinta pedas, tak kalah ketinggalan dengan munculnya bakso geranat yang berisi sambal yang terbuat dari bahan dasar cabai setan/rawit merah.
Namun, sejalan dengan perkembangannya yang luar biasa, bakso mengalami tantangan. Adanya fakta yang terungkap dengan ditemukannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) penggunaan bahan-bahan yang tidak seharusnya ditambahkan seperti borax (pengenyal). Dan juga tantangan harga bahan baku daging sapi yang mahal, dan daya beli rendah mendorong beberapa pembuat bakso melakukan pengurangan persentase penggunaan daging sapi dalam formula dan untuk mendapatkan karakteristik kekenyalan daging sapi maka menambahkan dengan bahan pengenyal kimia.
Tantangan ekonomis, kurangnya sensitifitas dan efek penggunaan bahan-bahan yang tidak aman terhadap kesehatan konsumen secara jangka panjang, dengan ditemukannya fakta-fakta di atas meskipun tidak mewakili industri secara keseluruhan, secara tidak langsung telah mempengaruhi kredibilitas bakso sebagai salah satu budaya kuliner Indonesia. Meskipun kecintaan konsumen bakso sapi masih tinggi di semua segment, namun konsumsi bakso telah banyak ditinggalkan oleh beberapa segment lebih dikarenakan munculnya rasa tidak aman dan bakso bukan lagi menjadi makanan papan atas dan hanya bertahan sebagai makanan jajanan, street vendor.
Disamping itu beberapa issue maraknya penggunaan formalin (pengawet yang memungkinkan umur simpan yang cukup panjang tanpa harus menggunakan rantai pendingin) di beberapa produk seperti mie dan bakso, serta penggunaan campuran daging selain daging sapi seperti daging celeng, daging kerbau, atau daging lain yang lebih murah daripada daging sapi pada bakso sapi. Kondisi ini menyebabkan menurunnya kepercayaan beberapa kalangan masyarakat untuk mengkonsumsi bakso sapi. Konsumen yang peduli mengenai keamanan dan kehalalan makanan yang mereka konsumsi, mulai meninggalkan atau mengurangi dan tidak lagi merekomendasikan untuk mengkonsumsi bakso.
Tidak hanya itu, sempat berita yang tersebar di sosial media mengenai kanker yang akan muncul kalau keseringan mengkonsumsi bakso. Menjadi hal yang semakin menenggelamkan pamor bakso sapi di budaya kuliner Indonesia.
Tapi, tenang dulu readers! Ada informasi baik untuk para pecinta bakso yang mulai mikir dua kali untuk mengkonsumsi bakso. Kini dengan adanya produk baru ini, kalian tidak perlu mikir dua kali lagi untuk bersenang-senang memakan bakso sapi! Beruntungnya saya mendapat kesempatan untuk menghadiri salah satu perusahaan yang mengadakan launching produk Bakso Sapi-nya yang pertama kali bersama teman-teman blogger dan media lainnya di Kolega Co Working Kuningan pada Rabu 9 Mei 2018 kemarin dimulai pukul 09:30 s/d 13:00. Jadi saya bisa mengetahui produk bakso sapi yang aman dan halal pastinya, dan menyebarkan kabar gembira ini~
GGF (Great Giant Foods) melaunching produk baru yaitu "Bonanza Beef Bakso". Great Giant Foods adalah group di bawah naungan Gunung Sewu yang bergerak di bidang Perkebunan, Peternakan dan Pengolahan buah-buahan dan Animal Protein. Dengan menerapkan Sustainable Integrated Farming and Production, GGF memiliki visi untuk dapat memberikan alternative produk terbaik konsumen dari aspect : food safety, food traceability dan reliable source.
Tujuan dari launching Bonanza Beef Bakso yang diisi oleh pembicara Ibu Dayu Ariasintawati selaku managing director PT. Great Giant Livestock (GGL) dan Ibu Emilia E. Achmadi selaku ahli gizi, dengan keinginan untuk berkontribusi mengembalikan bahwa konsumsi bakso sapi merupakan salah satu budaya kuliner Indonesia yang dicintai dan aman dikonsumsi oleh semua kalangan termasuk kalangan menengah ke atas, yang akan disajikan kepada dunia sebagai salah satu masakan Indonesia yang menghangatkan, sehat dan mudah dalam menyajikannya.
Kebetulan sekali launching produk terbaru "Bonanza Beef Bakso" dilakukan menjelang bulan Ramadhan, jadi dapat menjadi alternative menu sahur, buka puasa, dan menu lebaran, karena kandungan proteinnya yang tinggi berasal dari daging bakso, menghangatkan, mudah dalam penyajian aman dan enak.
Saya bangetlah pokoknya klo kayak gini! Kenapa? Soalnya, saat lebaran tiba saya suka bosan dengan makanan yang serba bersantan dan kue-kue kering yang manisnya kebangetan. Eh tapi lebih manis saya sih~ehehe. Nah klo sudah seperti itu, bakso lah yang biasanya menjadi makanan pelarian saya. Tapi klo sudah tau ada bakso yang seaman Bonanza Beef Bakso, bisa menjadi stock di frozen nih saat lebaran tiba! Yeay~
Kenapa Bonanza Beef Bakso saya bilang aman dan enak? Karena Bonanza Beef Bakso mengandung 84% daging sapi (100% daging sapi, tidak mengandung daging tambahan lain), dan 16% nya terdiri dari tepung tapioka serta bumbu sebagai bahan perekat. Tanpa menggunakan pengawet, dijamin kualitasnya, dan diproses secara halal dan aman.
Yakin terjamin kualitasnya, dan diproses secara halal dan aman, buktinya apa mar?! Iya dong! karena, daging sapi yang digunakan dalam Bonanza Beef Bakso berasal dari peternakan sapi sendiri yang dirawat dengan menerapkan 'Good Farming Practise' yang menjamin kesejahteraan hewan (Animal Welfare), keamanan pangan (food safety) dan diproses secara halal dan 'Good Manufacturing Practice'. Soal kehalalan sudah terbukti karena sudah mengantongi sertifikasi MUI.
"Kami ingin memberikan konsumen, alternative bakso makanan yang mudah untuk dimasak sendiri dan disajikan secara segar dari bakso murni daging sapi, tanpa tambahan-tambahan zat pengawet, karena masyarakat Indonesia berhak mendapatkan pilihan makanan yang baik dan berkualitas." Papar Dayu Ariasintawati, selaku Managing Director PT Great Giant Livestock (GGL) dalam kesempatan peluncuran Bonanza Beef Bakso yang bertemakan "Filosofi Bakso" di Kolega Co Working Kuningan pada Rabu 9 Mei 2018 kemarin.
Dengan mengangkat tema "Filosofi Bakso" tersebut, Ibu Dayu ingin mengangkat kembali pamor bakso yang sempat tergerus karena berita-berita mengerikan tentang bakso. "Ingin merubah pandangan bakso menjadi : Bakso itu menyenangkan, bakso itu membuat rindu dengan Indonesia saat berada di luar negri, bakso itu membuat kebersamaan dan menghangatkan, dan satu lagi Indonesia selain mempunyai rendang tetapi juga mempunyai bakso." Keterangan dari Ibu Dayu pada saat launching Bonanza Beef Bakso di Kolega Co Working Kuningan pada Rabu 9 Mei 2018 kemarin.
Sementara itu, Emilia E. Achmadi selaku ahli gizi dalam kesempatan yang sama mengemukakan, saat ini kebutuhan nutrisi yang berasal dari daging sapi bagi masyarakat Indonesia masih tinggi. Sebab berdasarkan keterangan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito tahun 2017, konsumsi daging sapi Indonesia masih cukup rendah yakni 2,9 kg/kapita/tahun. Salah satu penyebabnya adalah banyak kekhawatiran terkait isu pencampuran daging sapi dan juga penggunaan bahan pengawet. Emilia juga mengharapkan, konsumen harus pintar dalam memilih produk yang dikonsumsi.
Sedangkan daging sapi memiliki kandungan yang baik dan penting untuk menjaga metabolisme dalam sel tubuh, sebagai salah satu sumber protein yang merupakan komoditas bernilai tinggi (high value commodities). Dengan demikian, konsumsi protein hewani secara teratur, akan menjadikan tubuh kita memperoleh asupan pangan nutrisi secara berimbang.
Ternyata ada yang salah dari program diet saya selama ini. Seperti yang dikatakan Ibu Emilia E. Achmadi selaku ahli gizi bahwa, masyarakat masih dipengaruhi oleh informasi yang tidak benar sehingga menghambat untuk mendapatkan gizi dari kandungan makanan.
Berbagai persepsi terkait konsumsi daging sapi, kerap kali menjadi faktor yang membatasi konsumsi daging ternak, sehingga hal tersebut mempengaruhi rendahnya konsumsi daging di Indonesia. "Misalnya cara pemotongan hewan ternak yang tidak sesuai syariat agama, bahkan juga penggunaan berbagai produk pengawet seperti borax, pada akhirnya mempengaruhi turunnya minat masyarakat membeli produk daging sapi termasuk olahannya seperti bakso. Akhirnya mereka mebuat sendiri produk bakso di rumah, atau hanya membeli produk bakso yang sudah mereka pahami proses produksinya," Jelas Emilia.
Masuk ke pasaran pada tahun 2018, dalam kesempatan ini Bonanza Beef Bakso ingin mengajak kita semua untuk terus meningkatkan kualitas produk dalam negeri. Bonanza Beef Bakso percaya bahwa dengan meningkatkan kualitas produk domestik, maka kedepan, kita pun dapat turut memberikan kontribusi positif bagi Indonesia. Tujuan Bonanza Beef Bakso mengeluarkan produk bakso, adalah untuk mengembalikan tradisi makan bakso yakni yang dapat dikonsumsi secara sehat dan aman, tanpa harus khawatir dari mana sumber daging sapinya.
Berapa sih harga Bonanza Beef Bakso? Tenang, karena harganya terbilang ekonomis! Bonanza Beef Bakso dalam satu kantung ukuran 500 gram, berisi kurang lebih 30 butir bakso dijual dengan harga eceran (ritel) Rp 85 ribu per bungkusnya.
Dimana sih Mar, kita bisa menjumpai Bonanza Beef Bakso? Bonanza Beef Bakso dapat dijumpai di sejumlah ritel modern yang berada di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, khususnya di Superindo, Ranch Market, Farmers Market, Papaya, Lulu Market, Market City dan segera tersedia pada minggu depan di Hero.
Lebih lengkapnya :
Jakarta Selatan
Jakarta Barat
Jakarta Pusat
Jakarta Utara
Bekasi
Serpong
Tangerang
Bandung
Bogor
Nah, saya sendiri sudah merasakan mengolah masakan menggunakan Bonanza Beef Bakso. Soal rasa? Gausah diragukan lagi, karena digoreng saja tanpa bumbu pun Bonanza Beef Bakso sudah enaak banget kok. Apalagi kalau dikreasikan bersama mie atau mungkin sayuran, beuh mantap dah pokoknya! #BerasaBangetDagingnya
Berhubung kakak perempuan saya pintar memasak, jadi dia nih yang mengkreasikan Bonanza Beef Bakso dengan mie digoreng, pastinya tanpa bumbu instan which is hanya memakai bumbu yang asli ada di dapur. Daaan taraa ini dia hasilnya~
Terakhir, untuk expired-nya berapa lama mar? Untuk expired bisa 3 sampai 6 bulan bahkan bisa sampai 1 tahun. Tergantung dari packaging yaa readers. Packaging di sini maksudnya saat readers menyimpan di frozen, apakah rapet atau tidak. Karena itu menjadi hal yang harus diperhatikan juga dalam menyimpan Bonanza Beef Bakso.
Untuk informasi lebih lengkap kalian bisa visit ke website www.bonanza-beef.co.id .
Sering buka Facebook? Bisa juga kunjungi ke fanspage bonanzabeef.id
Atau hobinya scroll up instagram? Ada juga nih instagramnya @bonanzabeef.id
Semoga postingan kali ini bermanfaat dan bisa menjadi referensi menu makanan readers di rumah ya :)
Berbicara soal Bakso tak lepas dari kumpul-kumpul, ngobrol bareng, pokoknya Indonesia banget dah~ Bakso sendiri sudah menjadi salah satu makanan khas budaya Indonesia yang dikenal menghangatkan dan memiliki cara penyajian yang berbeda-beda dapat dijumpai di semua pelosok Indonesia. Bisa ditemukan di pusat kota/mall maupun melalui gerobak dorong (street food).
Makanan yang biasa disajikan dalam mangkuk kuah kaldu sapi, dengan beberapa tambahan seperti mie, bihun, sayuran, tahu, tauge, dan taburan bawang goreng dan seledri ini tak perlu dipertanyakan lagi soal penikmatnya. Yang pasti sudah mempunyai pecintanya dari beragam kalangan masyarakat.
Bakso nya Bonanza Beef Bakso saat acara launching [Foto : Dok.Pribadi] |
Seiring dengan berkembangnya tren kuliner, penyajian bakso telah mengalami pengembangan variasi. Mulai dari bakso yang dijadikan hidangan utama, sampai berbagai cemilan seperti bakso bakar, atau pun bakso goreng yang di dalamnya diisi dengan keju atau telur sampai dengan bakso beranak dan bakso raksasa. Untuk para pecinta pedas, tak kalah ketinggalan dengan munculnya bakso geranat yang berisi sambal yang terbuat dari bahan dasar cabai setan/rawit merah.
Bakso Goreng Bonanza Beef Bakso saat acara peluncuran [Foto : Dok. Pribadi] |
Tantangan ekonomis, kurangnya sensitifitas dan efek penggunaan bahan-bahan yang tidak aman terhadap kesehatan konsumen secara jangka panjang, dengan ditemukannya fakta-fakta di atas meskipun tidak mewakili industri secara keseluruhan, secara tidak langsung telah mempengaruhi kredibilitas bakso sebagai salah satu budaya kuliner Indonesia. Meskipun kecintaan konsumen bakso sapi masih tinggi di semua segment, namun konsumsi bakso telah banyak ditinggalkan oleh beberapa segment lebih dikarenakan munculnya rasa tidak aman dan bakso bukan lagi menjadi makanan papan atas dan hanya bertahan sebagai makanan jajanan, street vendor.
Disamping itu beberapa issue maraknya penggunaan formalin (pengawet yang memungkinkan umur simpan yang cukup panjang tanpa harus menggunakan rantai pendingin) di beberapa produk seperti mie dan bakso, serta penggunaan campuran daging selain daging sapi seperti daging celeng, daging kerbau, atau daging lain yang lebih murah daripada daging sapi pada bakso sapi. Kondisi ini menyebabkan menurunnya kepercayaan beberapa kalangan masyarakat untuk mengkonsumsi bakso sapi. Konsumen yang peduli mengenai keamanan dan kehalalan makanan yang mereka konsumsi, mulai meninggalkan atau mengurangi dan tidak lagi merekomendasikan untuk mengkonsumsi bakso.
Tidak hanya itu, sempat berita yang tersebar di sosial media mengenai kanker yang akan muncul kalau keseringan mengkonsumsi bakso. Menjadi hal yang semakin menenggelamkan pamor bakso sapi di budaya kuliner Indonesia.
Tapi, tenang dulu readers! Ada informasi baik untuk para pecinta bakso yang mulai mikir dua kali untuk mengkonsumsi bakso. Kini dengan adanya produk baru ini, kalian tidak perlu mikir dua kali lagi untuk bersenang-senang memakan bakso sapi! Beruntungnya saya mendapat kesempatan untuk menghadiri salah satu perusahaan yang mengadakan launching produk Bakso Sapi-nya yang pertama kali bersama teman-teman blogger dan media lainnya di Kolega Co Working Kuningan pada Rabu 9 Mei 2018 kemarin dimulai pukul 09:30 s/d 13:00. Jadi saya bisa mengetahui produk bakso sapi yang aman dan halal pastinya, dan menyebarkan kabar gembira ini~
GGF (Great Giant Foods) melaunching produk baru yaitu "Bonanza Beef Bakso". Great Giant Foods adalah group di bawah naungan Gunung Sewu yang bergerak di bidang Perkebunan, Peternakan dan Pengolahan buah-buahan dan Animal Protein. Dengan menerapkan Sustainable Integrated Farming and Production, GGF memiliki visi untuk dapat memberikan alternative produk terbaik konsumen dari aspect : food safety, food traceability dan reliable source.
Tujuan dari launching Bonanza Beef Bakso yang diisi oleh pembicara Ibu Dayu Ariasintawati selaku managing director PT. Great Giant Livestock (GGL) dan Ibu Emilia E. Achmadi selaku ahli gizi, dengan keinginan untuk berkontribusi mengembalikan bahwa konsumsi bakso sapi merupakan salah satu budaya kuliner Indonesia yang dicintai dan aman dikonsumsi oleh semua kalangan termasuk kalangan menengah ke atas, yang akan disajikan kepada dunia sebagai salah satu masakan Indonesia yang menghangatkan, sehat dan mudah dalam menyajikannya.
Saat acara launching Bonanza Beef Bakso [Foto : Dok. Pribadi] |
Saat acara launching Bonanza Beef Bakso [Foto : Dok. Pribadi] |
Penampakan Bonanza Beef Bakso saat baru dikeluarkan dari kemasan [Foto : Dok. Pribadi] |
Kenapa Bonanza Beef Bakso saya bilang aman dan enak? Karena Bonanza Beef Bakso mengandung 84% daging sapi (100% daging sapi, tidak mengandung daging tambahan lain), dan 16% nya terdiri dari tepung tapioka serta bumbu sebagai bahan perekat. Tanpa menggunakan pengawet, dijamin kualitasnya, dan diproses secara halal dan aman.
Kemasan 500 gram Bonanza Beef Bakso [Foto : Dok. Pribadi] |
"Kami ingin memberikan konsumen, alternative bakso makanan yang mudah untuk dimasak sendiri dan disajikan secara segar dari bakso murni daging sapi, tanpa tambahan-tambahan zat pengawet, karena masyarakat Indonesia berhak mendapatkan pilihan makanan yang baik dan berkualitas." Papar Dayu Ariasintawati, selaku Managing Director PT Great Giant Livestock (GGL) dalam kesempatan peluncuran Bonanza Beef Bakso yang bertemakan "Filosofi Bakso" di Kolega Co Working Kuningan pada Rabu 9 Mei 2018 kemarin.
Dengan mengangkat tema "Filosofi Bakso" tersebut, Ibu Dayu ingin mengangkat kembali pamor bakso yang sempat tergerus karena berita-berita mengerikan tentang bakso. "Ingin merubah pandangan bakso menjadi : Bakso itu menyenangkan, bakso itu membuat rindu dengan Indonesia saat berada di luar negri, bakso itu membuat kebersamaan dan menghangatkan, dan satu lagi Indonesia selain mempunyai rendang tetapi juga mempunyai bakso." Keterangan dari Ibu Dayu pada saat launching Bonanza Beef Bakso di Kolega Co Working Kuningan pada Rabu 9 Mei 2018 kemarin.
Foto dulu gapapalah ya~ [Foto : Dok. Pribadi] |
Satu hal yang sedang saya jalani mengenai menjaga pola makan, yaitu program diet! Saat menjalani program diet rasanya menjadi hal yang berat untuk mengkonsumsi daging yang berlemak. "Bisa-bisa gagal diet nanti!" Pikir saya saat ingin memakan bakso.Nyatanya, tidak hanya saya yang saat ini menjalani program diet tanpa konsumsi produk hewani. Pola ini menjadi gaya hidup yang berkembang tidak hanya di Indonesia ternyata, melainkan juga dianut oleh masyarakat di dunia. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para produsen ternak di mana saja. Padahal program diet sebenarnya tetap membutuhkan asupan protein yang cukup.
Sedangkan daging sapi memiliki kandungan yang baik dan penting untuk menjaga metabolisme dalam sel tubuh, sebagai salah satu sumber protein yang merupakan komoditas bernilai tinggi (high value commodities). Dengan demikian, konsumsi protein hewani secara teratur, akan menjadikan tubuh kita memperoleh asupan pangan nutrisi secara berimbang.
Ternyata ada yang salah dari program diet saya selama ini. Seperti yang dikatakan Ibu Emilia E. Achmadi selaku ahli gizi bahwa, masyarakat masih dipengaruhi oleh informasi yang tidak benar sehingga menghambat untuk mendapatkan gizi dari kandungan makanan.
Berbagai persepsi terkait konsumsi daging sapi, kerap kali menjadi faktor yang membatasi konsumsi daging ternak, sehingga hal tersebut mempengaruhi rendahnya konsumsi daging di Indonesia. "Misalnya cara pemotongan hewan ternak yang tidak sesuai syariat agama, bahkan juga penggunaan berbagai produk pengawet seperti borax, pada akhirnya mempengaruhi turunnya minat masyarakat membeli produk daging sapi termasuk olahannya seperti bakso. Akhirnya mereka mebuat sendiri produk bakso di rumah, atau hanya membeli produk bakso yang sudah mereka pahami proses produksinya," Jelas Emilia.
Masuk ke pasaran pada tahun 2018, dalam kesempatan ini Bonanza Beef Bakso ingin mengajak kita semua untuk terus meningkatkan kualitas produk dalam negeri. Bonanza Beef Bakso percaya bahwa dengan meningkatkan kualitas produk domestik, maka kedepan, kita pun dapat turut memberikan kontribusi positif bagi Indonesia. Tujuan Bonanza Beef Bakso mengeluarkan produk bakso, adalah untuk mengembalikan tradisi makan bakso yakni yang dapat dikonsumsi secara sehat dan aman, tanpa harus khawatir dari mana sumber daging sapinya.
Berapa sih harga Bonanza Beef Bakso? Tenang, karena harganya terbilang ekonomis! Bonanza Beef Bakso dalam satu kantung ukuran 500 gram, berisi kurang lebih 30 butir bakso dijual dengan harga eceran (ritel) Rp 85 ribu per bungkusnya.
Dimana sih Mar, kita bisa menjumpai Bonanza Beef Bakso? Bonanza Beef Bakso dapat dijumpai di sejumlah ritel modern yang berada di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, khususnya di Superindo, Ranch Market, Farmers Market, Papaya, Lulu Market, Market City dan segera tersedia pada minggu depan di Hero.
Lebih lengkapnya :
Jakarta Selatan
- Ranch Market Pondok Indah
- Ranch Market darmawangsa
- Ranch Market Oakwood
- Ranch Market Kemang
- Ranch Market La Maison Barito
- Ranch Market South Quarter
- Farmers Market One Bell Park
- Farmers Market L'Avenue Tebet
- Farmers Market Epicentrum
- Farmer Kalibata City
- Papaya Market Citywalk
- Papaya Fresh Galery
- Hero Permata Hijau
- Hero Pondok Indah Mall
Jakarta Barat
- Farmers Market Citra Garden VI
- Hero Taman Anggrek
- Hero Mall Ciputra
- Hero Puri Indah
Jakarta Pusat
- Ranch Market Grand Indonesia
- Farmers Market Gunung Sahari
- Hero Sarinah
Jakarta Utara
- Farmers Market Baywalk Mall
- Farmers Market Kelapa Gading
- Farmer Market Pluit juction
- Market city PIK
- Market city Muara Karang
- Lulu Mart Cakung
Bekasi
- Farmers Market Grand Wisata
- Farmers Market Grand Metropolitan
- Farmers Market Jababeka
- Papaya Market Cikarang
Serpong
- Ranch Market The Breeze
- Farmers Market Serpong
- Lulu Mart BSD
- Hero Alam Sutera
Tangerang
- Farmers Market Bintaro Xchange
- Farmers Market Eco Plaza
- Hero Bintaro
- Hero Emerald Bintaro
Bandung
- Papaya Fresh Gallery Bandung
- Hero Tarogong
Bogor
- Hero Kota Wisata
Nah, saya sendiri sudah merasakan mengolah masakan menggunakan Bonanza Beef Bakso. Soal rasa? Gausah diragukan lagi, karena digoreng saja tanpa bumbu pun Bonanza Beef Bakso sudah enaak banget kok. Apalagi kalau dikreasikan bersama mie atau mungkin sayuran, beuh mantap dah pokoknya! #BerasaBangetDagingnya
Berhubung kakak perempuan saya pintar memasak, jadi dia nih yang mengkreasikan Bonanza Beef Bakso dengan mie digoreng, pastinya tanpa bumbu instan which is hanya memakai bumbu yang asli ada di dapur. Daaan taraa ini dia hasilnya~
Kreasi masakan dengan Bonanza Beef Bakso [Foto : Dok. Pribadi] |
Mencoba membuat bakso goreng Bonanza Beef Bakso dengan tambahan saus dan kecap [Foto : Dok. Pribadi] |
Untuk informasi lebih lengkap kalian bisa visit ke website www.bonanza-beef.co.id .
Sering buka Facebook? Bisa juga kunjungi ke fanspage bonanzabeef.id
Atau hobinya scroll up instagram? Ada juga nih instagramnya @bonanzabeef.id
Semoga postingan kali ini bermanfaat dan bisa menjadi referensi menu makanan readers di rumah ya :)
Basonya enak dan beda banget ya sama sama yg lain. Dagingnya berasa banget.......
BalasHapusIyaaa mom.. jadi kepengen icip-icip lagi.. hihiw
HapusExpire sate masih lama tapi bagi mpo dalam beberapa hari udah habis karena bakso enak
BalasHapusiyee mpok.. enaaaak bet dah bakso bonanza ini. Akupun habis dalam beberapa hari doang.. hehe
HapusLangsung diolah ya baksonya. Jadi laper aku lihat masakan baksonya.
BalasHapusIyaa langsung cuss dibuat mom.. Lezat dah pokoknya klo masak pakai bonanza beef bakso ini.. hehe
HapusDikasih saus aja udah enak ya baksonya
BalasHapusIyaa mom.. bahkan tanpa saus pun, dimakan polos tetap nikmat bakso bonanza ini.. hehe
HapusBakso memang jadi andalan. Siapa sih yang nggak doyan? Mau pakai kuah atau enggak, mau di restoran berbintang atau warung pinggir jalan, bakso tetap hidangan teristimewa.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbakso bonanza emang enak ya, diolah jadi berbagai macam masakan bisa banget.. cocok buat stok ramadhan nih
BalasHapusMeskipun bakso Asal usulnya dr cina namun bahan dan kebiasaan org indonesia yg bakso lover membuat ciri khas tersendiri ya sebg kuliner ygbada dinindonesia. Aku setuju "mengembalikan filosofi bakso" yg akan untuk semua kalangan tanpa rasa khawatir.. kaya bakso bonanza. Bonanza enak bgt aku juga udh coba ��
BalasHapusJangan lupa hastagnya Bakso Bonanza berasa banget dagingnya
BalasHapusBaksonya ga bikin eneg & khawatir.. Berasa pula dagingnya.. Baru kali ini sy brani nyetok byk.. 😁
BalasHapusAsik BSD ada, dkt rumah ni
BalasHapusngiler aku liat baksonyaaaaa, aku kan doyan banget ama bakso :)
BalasHapusngiler banget liat bakso gorengnya, endeusss :9
BalasHapus