Berjodoh dengan Pantai Sambolo Anyer [Part I]
Jumat, 01 November 2019
3 Comments
Memang dasarnya pada hari Minggu 27 Oktober 2019 kami berjodoh dengan Pantai Sambolo Anyer kali ya. Hanya kuy-kuy-an di group whatsapp, akhirnya kami fix berangkat ke Pantai Sambolo Anyer yang ada di Jl. Raya Anyer-Sirih, Bandulu, Serang, Banten. Ya kalau dari daerah Balaraja, tempat titik kumpul kita, memakan waktu 2,5 jam sampai 3 jam.
Awalnya hanya saya dan Ana saja yang berniat pergi ke Pantai Sambolo Anyer pagi itu. Kami berdua emang orangnya nekad, yang penting ada uang buat bensin, bayar tiket masuk, sama jajan, selagi waktunya pas ya langsung cuss berangkat!
Setelah beberapa menit, saya dan Ana memutuskan untuk bikin konten ke Pantai Sambolo Anyer, entah apa yang merasuki David, salah satu personil yang juga ada di Group Whatsapp tersebut, tiba-tiba menyahuti kepengen ikut mantai. David yang nyahut di grup mau ikut mantai juga bersama pacarnya. Jadilah kita pergi berempat dengan 2 motor, saya dibonceng Ana, dan David membonceng pacarnya.
Entah apa yang merasuki David |
Perjalanan dari Tangerang Menuju Pantai Sambolo Anyer
Sebenarnya saya dan Ana sudah siap dari jam 10:00 WIB, tapi karena mesti ada "drama" dulu bahwa si David dikunciin di dalam rumah sama emaknya yang lagi ke Pasar, jadi kita mesti nunggu David dulu, di rumah Ana (Cihideung - Cikupa). Agak lama gitu nunggu David, sampai bikin mata ngantuk! Nah, setelah David keluar dari rumah (rumahnya di Balaraja), kita juga mesti nunggu lagi soalnya si David mesti jemput pacarnya dulu yang rumahnya di Legok. Kebayang kan gimana lamanya nunggu si David? Haha.
Mengingat sebentar lagi waktu dzuhur tiba, akhirnya kami putuskan untuk dzuhur dulu di rumah Ana sambil nunggu David sampai di titik kumpul. Daaaan, setelah kami kelar dzuhur dan touch up (lagi), kami pun langsung cuss melipir ke titik kumpul di sebrang Telaga Bestari.
Daripada BT kan nunggu si David lama, mendingan kita wefie dolo~ |
David dan kekasih [Foto : @davidarynt] |
Jadi, membawa kacamata hitam untuk motoran jauh itu penting banget! Ini juga saya belajar dari David dan pacarnya yang udah sering traveling ke mana-mana pake motor.
Terus yang gak kalah penting yaitu masker bahan, karena kalau pakai masker yang biasa dipakai sekali pakai, gak mempan cuy sama ganasnya jalanan siang hari. Kemarin pas di rest area dekat pantai, itu kelihatan banget kotornya masker yang saya pakai, jadi debu-debu nembus aja gitu. Hmm kebayang dong kotornya gimana wajah manis saya ini? Hueeeek~
Kalau untuk kondisi jalan dari Tangerang menuju Pantai Sambolo Anyer terbilang enak untuk dijelajahi. Mulus dan gak ada jalan yang rusak, ya paling saat melewati kawasan industri yang berdebu banget. *Maaf gak ada foto keadaan jalan, karena ponsel saya sedang tidak baik-baik saja.*
Trek jalannya bisa dikatakan beda dengan perjalanan menuju curug yang ada di Bogor, yang biasanya saya lewati saat berlibur. Ini tuh menurut saya kondisi jalannya masih aman saja. Gaya banget ya saya, padahal bukan yang bawa motor!
Dan akhirnya setelah melewati kurang lebih 3 jam perjalanan lamanya dari Balaraja Tangerang ke Pantai Sambolo Anyer, kami pun sampai dengan selamaaaaaaat! Oh ya, by the way kalau di GMpas perjalanan hanya memakan waktu 1 Jam 47 Menit, dan ini beda jauh banget sama kenyataannya~ #Karena kita motoran, jadi ya gak lewat tol ya.
Tunggu cerita kami selanjutnya pada artikel part II yaa :)
Salam dari kami berdua yang manisnya keterlaluan. [Photo taken by @davidarynt] |
Bener emang,kalo gak direncanain suka jafi,mantab euy,tapi mana gambar pantainya ya?
BalasHapusIh ana cantik juga ya wkwkwk
BalasHapusPart 2 mau donk ikut ..
BalasHapus����