Cara Efektif Mencegah Demam Berdarah Dengue
Cara Efektif Mencegah Demam Berdarah Dengue - Readers, saat musim hujan seperti ini jentik nyamuk mulai menetas sehingga jumlah nyamuk menjadi lebih banyak dibanding musim kemarau. Berbicara soal nyamuk, sakit demam berdarah yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti, pada 2023 terdapat 114.435 kasus DBD di 465 Kab/Kota di 34 Provinsi dengan angka kematian mencapai 894 jiwa, sedangkan data pada minggu ke-8 2024 terbaru terdapat 15.977 kasus DBD dengan 124 kematian.
Semua orang berisiko terkena demam berdarah dengue tanpa memandang usia, di mana mereka tinggal, atau gaya hidup. Demam berdarah dengue bisa terjadi berulang, dan belum ada pengobatan yang khusus untuk demam berdarah dengue (DBD).
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebanyak 143.226 kasus demam berdarah yang tercatat sepanjang tahun 2022, 39,04% nya merupakan golongan produktif dari rentang umur 15-44 tahun. Sementara pada anak, DBD merupakan penyebab kematian nomor enam tertinggi.
Tentu kita menginginkan kehidupan yang berkualitas dan terhindar dari penyakit, termasuk sakit demam berdarah dengue. Hal yang bisa kita lakukan adalah dengan upaya pencegahan. Sangat penting bagi seluruh golongan masyarakat produktif untuk tetap melakukan pencegahan DBD dengan komprehensif.
Talkshow #Ayo3mplusVaksinDBD dan Buka Bersama Media dan Blogger
Beruntungnya, Pada Kamis 21 Maret 2024 aku bisa hadir dalam acara Talkshow #Ayo3mplusVaksinDBD dan Buka Bersama Media dan Blogger, bertempat di Dian Ballroom, Rafflles Hotel Jakarta. Dengan narasumber :
- Bapak Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines
- Dr. dr Maxi Rein Rondonuwu DHSM MARS
- Dr Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
- Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia
- Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
- Mona Ratuliu, Pemerhati Dengue
Takeda dalam Kemitraan dengan Dirjen P2P Kementerian Kesehatan, Meraih Penghargaan PR Indonesia Award 2024 untuk Program Pencegahan DBD di Indonesia.
Sebelum membahas cara efektif mencegah demam berdarah dengue, aku mau ngasih informasi dulu mengenai Takeda ya Readers!
Takeda Pharmaceutical Company Limited adalah perusahaan biofarmasi terkemuka berbasis-nilai, penelitian dan pengembangan (R&D), dari Jepang, yang berkomitmen untuk menemukan dan menghadirkan perawatan terkini, yang sejalan dengan komitmennya kepada para pasien (Patients), orang-orang Takeda (People), dan juga bumi (Planet) ini. Takeda berfokus kepada upaya R&D di berbagai area terapetik, termasuk: Oncology, Rare Diseases, Inflammatory Bowel Disease, and Haemophilia. Juga menginvestasikan R&D dalam pengembangan Vaksin. Berfokus untuk mengembangkan obat-obatan inovatif yang berkontribusi untuk memberikan perbedaan dalam perawatan dan kualitas hidup pasien dengan riset terhadap pilihan perawatan dan menggunakan kemampuan dan keahlian R&D untuk menciptakan lini perawatan (pipeline) yang luas. Takeda berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan bekerjasama dengan para mitra di layanan kesehatan di 80 negara di dunia.
PT Takeda Innovative Medicines (”Takeda”) pada 21 Maret 2024 mengumumkan pencapaian yang luar biasa melalui penghargaan perunggu yang didapat dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta. Penghargaan ini mengakui program corporate PR yang dijalankan oleh Takeda dalam kemitraan dengan Kementerian Kesehatan RI dalam upaya pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaian kegiatan yang komprehensif dan berdampak besar.
Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyampaikan, “Kami sangat bangga untuk menerima penghargaan yang luar biasa dari PR Indonesia ini, sebagai pengakuan atas komitmen kuat kami bersama dengan Kementerian Kesehatan dalam memerangi DBD di Indonesia. Pencapaian ini menggarisbawahi dedikasi kami untuk membuat perbedaan nyata dalam kesehatan masyarakat, sesuai dengan keahlian kami. Hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya dukungan dan sambutan baik dari pihak-pihak terkait, di antaranya Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan, para mitra di dunia kesehatan, komunitas, serta masyarakat umum. Prestasi ini bukan hanya milik Takeda, tetapi juga milik semua pihak yang sudah dengan gigih melakukan pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia.”
Nah Readers, PR Indonesia Awards (PRIA) 2024 merupakan ajang kompetisi yang menilai kinerja kehumasan/PR di Perusahaan Swasta Nasional & Multinasional, BUMN, Anak Usaha BUMN, BUMD, Pemerintah Kota/Kabupaten/ Provinsi, Lembaga, Kementerian, dan Perguruan Tinggi. Kompetisi ini menilai karya kreatif/program/pencapaian PR terbaik korporasi/instansi sepanjang Januari—Desember 2023. Tahun 2024 merupakan tahun ke-9 penyelenggaraannya dan telah menerima sejumlah 699 karya dari 219 institusi dan perusahaan dari berbagai industri dengan kategori yang berbeda, yaitu PR Program, Crisis Management, Owned Media, Digital Canal, Annual Report, PR Department, dan CSR Communications.
• Beragam upaya edukasi pencegahan dengue dari kemitraan PT Takeda Innovative Medicines dan Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia termasuk, kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD meraih penghargaan dalam ajang PR Indonesia Award 2024 untuk kategori Corporate PR
• Penghargaan ini merefleksikan komitmen kuat Takeda dan Dirjen P2P Kementerian Kesehatan dalam memerangi DBD melalui serangkaian kegiatan yang komprehensif, serta komitmen yang berkelanjutan untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di Indonesia pada 2030.
Untuk Mencapai Target Nol Kematian Akibat Dengue di 2030, Diperlukan Peran Aktif Seluruh Lapisan Masyarakat
Dalam kesempatan yang sama, dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, menyatakan bahwa untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat, “Sangat krusial untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektor publik, yaitu pemerintah, dan sektor swasta. Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021- 2025. Namun demikian, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target <10/10.000 penduduk.”
Dr. Imran menambahkan bahwa saat ini beberapa daerah telah menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Dengue, “Implementasi 3M Plus masih memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian kasus DBD di Indonesia. Sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian. Di bulan Maret ini saja, beberapa daerah sudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab Nagekeo. Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD.”
Untuk membentuk pondasi yang kuat, Takeda dan Kementerian Kesehatan menyusun program kerja bersama dan meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin memahami tentang DBD beserta tindak pencegahan, termasuk memberikan edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi. Kampanye ini kemudian diperkuat dengan berbagai serangkaian dialog, baik dengan para pembuat kebijakan, maupun komunitas sosial, untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di Indonesia.
“Selain melalui program ini, komitmen kami dalam pencegahan DBD juga kami wujudkan melalui partisipasi kami sebagai salah satu anggota pendiri Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, yang digagas oleh Kaukus Kesehatan DPR RI dan Kementerian Kesehatan. Untuk itu, kami berterima kasih kepada PR Indonesia yang telah merekognisi upaya pencegahan DBD yang kami lakukan. Tentunya, saya juga ingin berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI untuk komitmen yang luar biasa, para mitra, dan yang tidak kalah penting adalah seluruh karyawan Takeda di Indonesia, yang atas dedikasi dan kerja keras merekalah, kami bisa mendapatkan penghargaan ini,” tutup Andreas.
Cara Efektif Mencegah Demam Berdarah Dengue
Nah Readers, setelah mengikuti Talkshow #Ayo3mplusVaksinDBD dan Buka Bersama Media dan Blogger, berikut informasi yang aku dapatkan untuk mencegah demam berdarah dengue secara efektif.
Cara efektif mencegah demam berdarah dengue dengan lindungi keluarga dengan 3MPlus dan lengkapi dengan vaksin demam berdarah.
3MPlus yakni dengan (menutup, menguras, mendaur ulang, plus mencegah perkembangbiakan nyamuk).
- Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum.
- Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum, dan tempat penampungan air lainnya.
- Mendaur ulang atau memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembanngbiakan nyamuk demam berdarah.
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
- Gotong Royong membersihkan lingkungan
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
Nah vaksin demam berdarah merupakan investasi yang tepat untuk kita dalam menjaga kesehatan agar terhindar dari sakit demam berdarah dengue. Namun harus diperhatikan agar mengikuti arahan dokter ya Readers, apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk melakukan vaksin demam berdarah dengue.
Yang paling utama, kunci untuk mencegah keparahan dan kematian akibat demam berdarah adalah dengan deteksi dini dan pengobatan dini. Yaitu bisa dengan cara, apabila mengalami demam tinggi selama 1x24 jam sebaiknya langsung diperiksa ke puskesmas.
Jadi dapat insight baru dan bermanfaat banget soal penyakit DBD ini apalagi tentang vaksin demam berdarah yang penting dilakukan sebagai langkah preventif atas penyakit DBD.
BalasHapusHarus diwaspadai nih terjadinya DBD, harus dilaksanakan juga pencegahannya👍🏻
BalasHapus